Night Sky

sibro milsi sa'dani ; Seorang manusia sejati yang suatu saat keberadaanya diakui oleh Dunia dan membuktikan semua mimpi-mimpinya


Bila sampai aku di akhir hidupku, aku ingin seperti embun
Memberi makna pada eloknya pagi hari esok
Di ujung waktuku ku ingin berjusud berpeluhkan air mata
Mengingat banyaknya dosa yang ku perbuat
Dan aku meminta kepada-Mu wahai Tuhanku
Ampuni dosa-dosa masa laluku
Aku terlalu naïf jika meminta ditanguhkan umurku yang cukup panjang
Aku ingin menghadapmu dengan penuh rahmat serta beristiqamah
Di ujung waktuku aku hanya ingin berdua dengan-Mu
Meminta maaf atas segal kesombongan dimasa mudakuku
Karena ku akan kembali pada-Mu takkan ada yang bisa aku banggakan, takkan ada yang bisa menyelamatkanku kecuali seluruh amal ibadahku
Maka izinkan aku berjuang memaknai hidup melawan kerasnya dunia, dinginya malam dan hati manusia, serta memberi sejuta tawa pada anak-anak yatim
Agar aku mati pada keadaan husnal khatimah, dibawah guyuran hujan yang setelah itu di hiasi mentari bermahkota pelangi terindah yang Engkau berikan
Di ujung waktuku aku ingin bisa bermakna Tuhan.
Cintaku untuk-Mu Tuhanku, Tuhan seluruh Alam. Tuhan yang maha Esa

Assalamualaikum,
Bismillah………….
Jika dikata sang pelukis hanya bisa menghasilkan karya terhebat atau dengan istilah master piece dengan memiliki bakat yang besar maka aku berani berkata bahwa itu takkan selamanya benar, tak absolute.
Mengapa atau kenapa berkata istilah tentang berbakat ?
Apa itu bakat ?
Kenapa usaha seseorang sering terbentur dinding baja bernama bakat ?
Menurutku bakat hanya sebagai arah petunjuk ibaratnya kompas menentukan arah angin dan yang menghasilkan sesuatunya adalah usaha, kerja keras, dan pantang berputus asa berpangku tanggan serta banyak-banyaklah berdoa pada sang pencipta yaitu Allah Swt, jika dikatakan segala sesuatu keberhasilan atau hasil ditentukan oleh bakat atau tidaknya seseorang, maka persepsiku AKU TAK PERLU SEKEDAR BERBAKAT untuk menjadi apa yang aku inginkan, begitu juga kau kawan ! benar ?.
Aku berfikir tentang persepsi banyak orang tentang bakat menjadikan pagar kreatifitas kita untuk melakukan lebih dari sekedar bakat, mungkin juga banyak orang yang setuju tentang pendapatku ataupun tidak sama sekali, tapi kita hidup berhak memlih pilihanmu, pilihanku, persepsiku, persepsimu, takkan selalu penah sama, mungkin selalu memilki perbedaan tetapi memiliki juga banyak kesamaan. Jika bakat dikatakan tolak ukur untuk seseorang meraih keberhasilan dan kesuksesaan maka aku akan mencoba berangakat dari yang namanya perjuangan dengan penuh dedikasi yang tinnggi bukankah seharusnya begitu kawan kalian juga berhak memilhih.
Jika dikatakan bakat itu sudah ada sejak kita lahir dan takkan pernah hilang atau terlampau oleh orang yang hanya memiliki usaha kerja keras maka aku berani bertaruh segala yang kumiliki itu semua tidaklah benar, contoh sederhana adalah pertemanan, seorang yang hanya mengandalkan bakat dalam pertemanan yang ia inginkan hanya dia yang menjadi pusat perhatian, hanya dia yang boleh menonjol, hanya dia yang berhak memutuskan segala sesuatu, dan hanya dia saja hanya dia, gak asik aku atau mungkin kau tak ingin menjadi seorang yang menyebalkan seperti itu, tetapi ketika kita berteman dengan mengandalkan usaha walau kita hanya memiliki sedikit bakat atau tidak sama sekali maka kita akan menjadi orang yang kan selalu berusaha menjadi lebih baik untuk teman itu, berusaha bersama-sama menjaga pertemanan, asik bareng-bareng. Dan tak perlu capek-capek selalu ingin menjadi pusat perhatian, meras lebih dan selalu ingin yang terdepan. Cukup kau temanku yang mengakui kehadiranku itu sudah lebih berarti dari semua akat yanga ada.
Dan jika kita hanya bergantung pada bakat, bagaimana agar bakat itu muncul ?
Degan pengalaman hidup ? dengan melakuakan perjalanan panjang penuh makna ?
Tapi bagaimana jika bakat tak kunjung datang atau terus terlelap dalam tubuh kita, jangan khawatir kawan karena segala sesuatu yang kita lakukan tak selamnya memerlukan bakat, apa dengan bakat kita bisa menghindari siksa api neraka ? atua terhindar dari salah, khilaf dan dosa ! tidakkan ? atau ada yang mengatakan tapi kalo dengan bakat kita bisa melakukan lebih baik atau lebih wah dari orang lain ? kata siapa ? jika karyamu ingin lebih baik dari pada orang lain hanya perlu berusa lebih keras dari biasanya orang kebanyakan berikan curahan perasaan cinta lebih ketika kau bekerja dengan baik.
Aku juga tidak kita juga ingin disebut berbakat tetapi aku ingin dari sekedar berbakat yang menghalangi daya kreatifitas karena hidup selalu tidak terduga dan biar semua itu kita lalui dengan semua usaha dan apa yang kita perbuat. Tak perlu sekedar berbakat untuk bisa bermain bola karena kita bermain bola besama dengan kerja sama sebagai suatu tim,gak perlu berbakat menjadi seoarng doctor karena aku juga sama inigin jadi seorang doctor yang hebat dan bisa menolong dengan tulus dan yang pasti aku bisa sampai sekarnag seperti ini bukan hanya sekedar berbakat.
Seorang pemimpin atau presiden memang bisa ditumbuhkan sifat-siafat baiknya peduli dengan rakyat hanya melalui berbakat bicara dan berbakat memimpin tanpa tak pernah bertindak mengangkat sebuah batu kali pondasi untuk bangunan masjid untuk mengulung sedikit saja kerah lengannya keatas untuk berja keras.
Filosofi orang yang hanya mengandalkan bakat adalah ibarat dia memliki mata yang bisa melihat dengan baik tapi tidak memilki kaki ia tidak bisa maju untuk melangkah karena ia tak punya usaha yang cukup dia memperpagari dengan pola pikr hanya dengan kaki kita bisa bergerak dan berjalanuntuk digunakan melangkah, di akan terbentuk dengan istilah keterbatasan yang memang pada dasarnya semua manusia memilikinya
Tetapi jauh berbeda sekali Filosofi orang yang berusaha keras dan selalu percaya pada kemampuan yang bisa dikembangkan adalah bagai orang yang buta penglihatannya dan lumpuh kakinya tapi ia berjalan menuju cahaya terus majua karena pola pikirnya terus berkembang dan terus berusaha mencapai puncak terbaik dengan mendobarak semua keterbatasan, ketidak mampuan dia bukan sebuah alsan membenarkan diri pada setiap kegagalan tapi bagai pedan saydina Ali bin Abu Thalib menebas kebatilan dan kemalasan pada diri kita.
Aku sangat BENCI pada orang yang mengatakan “kamu takkan pernah bisa Karena kamu sama sekali tidak berbakat di bidang itu” , “kamu tuh gak pantes jadi orang-orang sukses”BOHONG ! SEMUA ITU BOHONG !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Karena kita tidak tahu sebelum mencoba dengan maksimal bagai berjalan di gua yang gelap kita tidak tahu di ujun sana ada cahaya kebebasan kita, sebelum mencoba menelusurinya sedangkan jalan dibelakang tertutup reruntuhan bernama nasib.
Nasib yang menentukan bakat, dan Allah yang hanya memilki takdir.
Maka tak perlu kita sekedar berbakat karena Rasulullah, para sahabat, dan banyak orang telah mebuktikannya lebih dari satu kali bahkan berkali-kali.
Mari kita berusaha sekuat tenaga mengapai mimpi, yang behak berhasil dalam bermimpi tak sekedar bergantung pada bakat.
Wassalam

a bout me

Foto saya
Aku kagum dengan penulis-penulis Terkenal dunia,, dan bermimpi menjadi salah satu dari mereka.

Follower

Calender

Clock

Slide

Bagaima menurut anda ?

Powered By Blogger

Obrolan

Name :
Web URL :
Message :